Rabu, 17 September 2014

Gunting Kacung




Kota itu disebut Edan. Surganya para tindak kriminal. Mulai dari maling ayam sampai koruptor kelas kakap. Semua berkumpul di kota yang kecil itu.

Di tengah kota, ada seorang tukang pangkas rambut terkenal seantero Edan. Namanya, Kacung. Laki laki dari kota Bedebah. Kacung dikenal karena kecepatan, kelihaian dan keterampilan dia memainkan gunting yang menari-nari diatas kepala seseorang. Membentuk mahkota pria menjadi beragam rupa. Pelanggannya mulai dari tukang judi sampai pemabuk.

Tiba suatu ketika, koruptor kelas kakap mengunjungi tempat pangkas Kacung. Kacung mempersilahkan layaknya pelayan kepada tuan Rajanya. Seperti biasa Kacung menjalankan prosesinya mulai membasahi rambut, merapihkan sisi kanan kiri belakang rambut, dan mencukur jenggot sesuai pesanan.

Yang mengejutkan, Koruptor itu tidak pernah terlihat lagi batang hidungnya setelah masuk ke dalam tempat Kacung. Dan tersiar kabar, Kacung membunuh koruptor itu dengan menancapkan pisau cukur ke lehernya. Tragis memang. Tapi itulah Kacung, ia bukan saja memangkas rambut tapi juga memangkas ketamakan seseorang dengan cara menyedihkan.

Koruptor kelas kakap itu adalah Koruptor nomor satu di Negeri Primitif, sebuah Negeri Fiktif di dalam negeri ini.

Cung, sekeji apapun caramu tapi kau menunjukkan hukuman yang sepantasnya diterima bedebah seperti dia. 

 

-Doddy Rakhmat-

3 komentar:

  1. Saya sudah baca beberapa cerita mininya Mas Doddy. Keren-keren!
    Cerita mini itu jenisnya kayak apa ya? Maksudnya, kalau flashfiction kan bedanya di twisted ending. Nah, kalau cermin gimana? Kalau saya liat punya Mas Doddy, kayaknya jarang pakai dialog sama adegan. Bener gak? Hehe..

    BalasHapus
  2. Terima kasihh telah membaca..
    Cerita mini itu lebih pendek dari cerpen. Cuma maks 350 kata setiap ceritanya..

    Kalau saya lebih suka narasi, ditambahkan dialog adegan tak apa apa..

    Saat ini saya mau mengembangkan cermin agar berkarya bersama di Partner In Write.. dalam seminggu stiap harinya berbeda-beda tema tulisannya.

    Ada cerita politik/hukum, fantasi, kriminal, misteri, religi, cinta dan keluarga.. jadi melatih diri mengembangkan gaya kepenulisan..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oalah begitu...
      Sip sip. Ditunggu karya-karya selanjutnya :D

      Hapus