Minggu, 15 Maret 2020

DEKAPAN DELAPAN

DELAPAN DEKAPAN



Ada delapan dekapan dalam hidup yang kau perlu ingat.

Bermula menjelang petang langit berpadu biru dan merah jingga
Saat itu dekapan pertama terlahir saat kau hadir pertama di dunia ini dan kau masih belum bisa membalas dekapan hangat dari ayah ibu

Dan waktu bergerak maju
Saat langkah kecilmu tercipta
Kau berjalan tertatih dengan kedua kaki mungil
Di ujung jalan kau hampir terjatuh
Ayah sigap menyambut dengan mendekapmu
Tak ingin kau terluka
Dan kalian berdua tertawa

Dunia terus berputar
Kau mulai pandai berbicara
Sekolah menjadi rumah keduamu
Setiap pagi kau berangkat
Namun tak selamanya berjalan baik
Kau pernah pulang dengan penuh luka di kaki dan lengan
Lalu ibu mendekapmu
Menyeka tangismu yang belum tiris

Kau mulai bertumbuh dewasa
Sudah mengenal baik dan buruk
Kau pergi mencari ilmu ke kampus yang jauh dari rumah
Mengejar cita menjadi sarjana
Kau ingin membuat ayah ibu bahagia
Dengan toga dan wisuda
Lalu mereka berdua mendekapmu
menahan sesak di dada, bangga

Realita mulai menghantam
Kau tidak ingin lagi menjadi beban
Merantau jadi pilihan
Sebelum kau berangkat pergi bekerja
Meninggalkan rumah yang nyaman
Ayah dan ibu memberi dekapan panjang
Tanda rindu yang tak berbilang

Waktu tak mengenal kata lelah
Kau akhirnya memutuskan untuk menikah
Lalu memohon restu kepada ayah ibu
Mendekap mereka setelah ijab terucap
Berjanji tetap beri bahagia

Dan segalanya bergerak cepat
Rambut mulai memutih dan anak-anakmu
telah memilih jalan hidupnya masing-masing
Di saat itu kau mulai disinggahi kehilangan-kehilangan orang yang kau sayang
Kau mendekap belahan jiwamu
Saling menguatkan

Dekapan ke delapan
Kau terima untuk kali terakhir saat kau tak dapat lagi mendekap
Hanya ada diam dan gelap
Karena kau telah menjadi kenangan

Doddy Rakhmat
15 Maret 2020

(Ilustrasi oleh Giri Prahasta Putra)

)