Kamis, 12 Februari 2015

Akhir yang Awal

Dalam tatih langkahku, aku ingin sedikit bertutur.  Bukan kisah sedih tapi tentang sebuah kejujuran yang pahit.  Entah terbuat dari apa hatimu, kokoh tegar tanpa cela sedikitpun walau aku yang sering mencela dalam bisik atau fisik. Mulutmu tak henti bermunajat walau sudah tahu kelakuanku bejat.  Aku bukan orang yang perasa tapi aku merasa.  Merasa dalam setiap diammu , tersirat sebuah kesimpulan jelas bahwa kau mencintaiku hidup dan mati. Tak memandang kembali cinta atau tidak. Mengajarkan sebuah hakikat terpenting dalam perkara dua insan, bahwa sejatinya cinta tak perlu banyak alasan. 

Kata maaf hanya tinggal mengangkasa.  Sudah kau dengar semua kisah dalam pundakku yang merapuh, runtuh bersamaan dengan keterlambatan.  Untuk pertama dan terakhir mengantarkanmu ke tempat peristirahatan paling dinanti makhluk bernama manusia, di muka bumi. Sebuah pergi yang tak kembali.
Ibu.

-Doddy R-

18 komentar:

  1. Balasan
    1. Bisa dibaca sambil denger lagu Bunda Melly Goeslow..

      Hapus
    2. Sambil denger lagu Bunda Melly Goeslow biar tambah nyess

      Hapus
  2. Gue kira buat kekasih, ternyata malah ke Ibu. makin sedih. :'(

    BalasHapus
  3. Merasa dalam setiap diammu , tersirat sebuah kesimpulan jelas bahwa kau mencintaiku hidup dan mati.

    Deep.

    BalasHapus
  4. kirain buat kekasih,, baca komen melly goeslaw "bunda",, baca ulang dan ya,,jadi inget mamah yang udah gak ada T_T

    BalasHapus
  5. Seperti... Ah, sudahlah..

    Kemalramadhana.blogspot.com

    BalasHapus