Minggu, 30 Desember 2018

Tidak Cukup Selamat Tinggal

Tidak cukup selamat tinggal dari kepergianmu. Kamu adalah kegagalan yang aku ciptakan sendiri. Kita berdua terluka dan kamulah yang paling menderita. Aku berdoa agar kau segera dibahagiakan oleh orang lain. Agar semua lara segera berakhir. Tidak ada ruang lagi yang tersisa untukku di hatimu yang telah sesak karena benci dan kecewa. Tidak ada jalan kembali kepadamu.

Kita yang pada akhirnya telah berjalan saling menjauh dalam genggaman tangan yang lain berusaha menemukan kebahagiaan masing-masing. Ada saatnya kita berpaling melihat satu sama lain, lalu tersenyum simpul mengingat segaris waktu yang pernah dilalui bersama. Lalu kita sadar, bahwa waktu tak pernah berjalan mundur, luka-luka akan menguatkan diri menuju masa depan.

Tidak cukup selamat tinggal,
dari pria yang pernah jatuh hati dan patah hati kepadamu.

(Doddy Rakhmat)

Minggu, 25 Februari 2018

Ini dia! 5 Drama Korea Yang Recomended Buat Kalian Tonton

Annyeong hasseo :) Eonni Oppa
Kamu pecinta drama korea atau masih tergolong pemula? Mau mencoba menonton drama korea yang bagus dan gak ngebosenin? Nah aku punya 5 judul drama korea yang bisa jadi rekomendasi kalian. Dijamin kalian gak bakalan lagi memandang sebelah mata kualitas drama korea yang setiap episodenya diolah dengan skala film layar lebar.

1. Remember : The War of Son


Jumlah episode : 24
Rilis : 9 Desember 2015


Drama genre legal (hukum) ini bercerita Seo Jin-woo memiliki kondisi Hipertimesiayang memungkinkan dia untuk mengingat hampir setiap hari secara detail sempurna. Untuk membuktikan ayahnya tidak bersalah, Jin-woo menjadi pengacara. Ia berjuang untuk membuktikan ayahnya tidak bersalah, tapi ia mulai kehilangan ingatannya karena demensia.

Drama ini sangat kuat menceritakan hubungan ayah dan anak. Baik dari tokoh protagonis maupun antagonis. Masing masing punya cerita yang salinf berkaitan. Dengan tensitas setiap episode yang membuat kalian penasaran. Saya kagum dengan penulis skenarionya yang begitu detail dan kritis dalam membahas kriminal dan hukum di negeri ginseng. Tidak banyak romantika yang ditemukan dalam drama ini tapi kalian akan menemukan hal yang berbeda saat menonton hingga akhir. Wujud kecintaan yang luar biasa.

2. Let's Fight Ghost

Jumlah episode : 16
Rilis : 11 Juli 2016

Drama genre horor thriller romance comedy ini menceritakan Park Bong Pal (Taecyeon 2PM) yang punya kemampuan melihat dan membuka jasa mengusir hantu akhirnya bertemu dengan hantu cakep unyu Kim Hyun Ji (Kim So Hyun) dan si Kim Hyun Ji ini lupa ia mati karena apa dan berniat untuk mencari tahu misteri kematiannya tersebut dengan meminta bantuan si Park Bong Pal.
Komedinya dapet banget bahkan di episode pertama kita sudah dibikin gemes sama pasangan. 
Drama dieksekusi dengan baik dan termasuk paket lengkap yang benar benar bertanggungjawab atas genrenya. Ada sedihnya, komedi, tegang, romansa pokoknya dijamin kalian akan suka. Apalagi ngeliatin si Hantunya yang diperanin Kim So Hyun yang  cakepnya luar biasa. Bikin rela dihantuin. 

3. Goblin (Guardian : The Lonely and Great God)


Jumlah episode : 16
Rilis : 2 Desember 2016

Drama genre fantasy romance dengan sedikit sae guk ini bercerita tentang seorang panglima bernama Kim Shin (Gong Yoo) di kerajaan yang dikhianati oleh raja dan dibunuh kemudian ia melakukan perjanjian kepada dewa dan ia bangkit menjadi seorang iblis (yang tampan hahhaha) dengan misi mencabut kutukan pedang yang menancap di dadanya dan harus menemukan pengantin wanita iblis untuk mematahkan kutukan tersebut. Hingga ia bertemu dengan di masa sekarang dengan si pengantin Ji Eun Tak (Kim Go Eun)

Goblin tinggal satu rumah dengan malaikat maut Wang Yeo (Lee Dong Wook). Bromance antara si goblin dan malaikat maut ini sungguh juara. Kocak dan hangat. Perjalanan mereka berdua dalam menemukan dan menyelesaikan apa yang terjadi di masa lalu itu membuat kita berdecak kagum dan mungkin akan menitikan air mata di beberapa bagian. Penggambaran kehidupan, kematian dan akhirat dengan elegan dan rapi. Efek visual yang ciamik dengan set yang luar biasa bahkan syuting di dua negara yaitu Kanada dan Korea.

OST drama ini juga enak-enak banget didenger. Dan beberapa menjadi hits tangga lagu pada saat itu. Salah satunya berjudul Round and Round - Heize

4. My Love From Another Star


Jumlah episode : 21
Rilis : 18 Desember 2013


Drama genre fantasy romance comedy ini bercerita tentang seorang alien bernama Do Min-Joon (Kim Soo Hyun) yang mendarat di Bumi 400 tahun yang lalu selama periode Dinasti Joseon. Do Min-Joon memiliki penampilan mendekati sempurna dengan kemampuan fisik yang luar biasa dalam penglihatan, pendengaran, dan kecepatan. Do Min-Joon berpandangan sinis kepada manusia, tetapi ia jatuh cinta dengan seorang aktris bernama Cheon Song-Yi Gianna Jun) bahkan sejak ia masih di masa Joseon hingga bereinkarnasi ke masa sekarang. 

Setiap episodenya selalu kocak sekaligus seru, menyibak misteri serta dibumbui sedikit thriller yang membuat kalian selalu ingin menyelesaikan dengan cepat. Ada pesan moral tentang keluarga juga di dalamnya.

5. Pinocchio


Jumlah episode : 20
Rilis : 12 November 2014


Drama tentang kehidupan para jurnalis dan reporter sekaligus potret media pemberitaan Korea yang masih ditunggangi politik dan bisnis. Berpusat pada tokoh Choi Dal Po (Lee Jong Suk) yang ayahnya seorang kepala pemadam kebakaran difitnah tidak bertanggungjawab atas kejadian ledakan dan menghilangkan nyawa anak buahnya karena media yang tidak jujur dan cenderung menyudutkan, hingga Choi Dal Po bertekad menjadi seorang jurnalis yang jujur dan mengungkap stasiun TV yang menyebarkan kebohongan berita tersebut.
Dibantu oleh seorang jurnalis lain Choi In Ha yang mengidap sindrom pinocchio. Sindrom yang membuat penderitanya tidak bisa berbohong karena jika ia melakukan kebohongan maka akan cegukan. Hingga ia cukup kesulitan bekerja di lingkungan media yang menuntutnya membuat berita tidak benar tuntutan dari redaksi.
Drama ini sangat mewakili apa yang terjadi hampir di seluruh negeri bagaimana para media dan stasiun TV masih melakukan keberpihakan dan juga indikasi pemlintiran berita hingga berakibat fatal bagi masyarakat.
Semoga drama-drama ini bisa jadi awal dari kalian yang mau mencoba masuk dalam putaran candu drama korea yang tiada akhirnya. Hahaha.
----
Doddy Rakhmat
Penggila Drama Korea

Jumat, 23 Februari 2018

Pengalaman Horor Nonton di Bioskop

PENGALAMAN HOROR NONTON DI BIOSKOP

Okey setelah banyak sekali tulisan yang berbagi pengalaman alias experience nonton film di bioskop kali ini daku juga mau cerita. Dari mulai lahir sampai sekolah SMA gue belum pernah nonton film di layar lebar terus rame-rame. Paling banter nonton film bajakan terus nonton bareng kawan-kawan di LCD Proyektor kelas pas lagi jam pelajaran kosong. Nah, pertama kalinya daku menginjakkan kaki ke bioskop saat kuliah di bogor tahun 2010.

Rata-rata mal di sana sudah punya bioskop, tapi diriku hanya lewat dan numpang foto di depannya aja. Maklumlah, anak kos mau nonton penuh perhitungan. Satu tiket bisa buat makan 3 kali kayaknya. Dan satu nyawa kembali terselamatkan, ahay. Hingga suatu ketika, teman-teman satu kosan berniat untuk nonton ke bioskop. Alangkah senangnya hatiku, dan lebih senang kalau dibayarin. Eh ternyata nggak. Bayar masing-masing, awalnya berat seperti Dilan bilang ke Milea. Tapi karena yang dicari adalah cinematix experience yang gak bakal kita dapet pas nonton di layar kecil dan sound pas-pasan akhirnya diriku ikut mereka. Biarlah puasa 3 kali makan.

Berangkatlah kami ke salah satu mall di Kota Bogor, menuju lantai paling atas karena bioskopnya ada di sana. Cinema 21. Pas masuk rasanya deg-degan kayak masuk ruang ujian, hampir mau lepas sendal eh ternyata boleh dipakai karena lantainya empuk dikasih karpet bawaannya pengen tidur di atasnya.

Film pertama yang diriku tonton di bioskop adalah Sang Pencerah. Tentang Kyai Ahmad Dahlan. OST yang nyanyi Nidji kebetulan band favorit diriku pada zaman itu. Jadi sampai merinding dengernya. Setelah saya nonton film itu, keluar dari teater rasanya beda aja. Ada kepuasan tersendiri. Tapi tergantung juga eksekusi filmnya seperti apa bahkan sekarang diriku kalau ada film yang mengecewakan rasanya pengin minta balikin uang tiketnya.

Selama kuliah saya jarang nonton, terhitung hanya 2 kali saya nonton di bioskop selama di Bogor. Dan paling banyak ketika saya sudah kerja di Jambi sekarang. Hampir tiap bulan pasti saya ada nonton, setiap cuti, dinas luar kalau memungkinkan, saya sempatkan. Walaupun sering dikomen sama mamak sih. Mending buat beli beras katanya daripada beli tiket bioskop yang lumayan mahal belum lagi jajanannya.

Pengalaman paling menyebalkan yang sering diriku alami adalah kursi kita direbut secara brutal oleh penonton lain. Dan itu kadang bikin diriku baper, apalagi yang nempatin gak mau pindah. Karena posisi duduk adalah segalanya kalau nonton di bioskop. Semakin strategis, semakin nyaman. Dan ngomong-ngomong soal posisi duduk, favorit aku biasanya di row paling atas dan bagian tengah. Jarang dapat paling pojok.

Oke. Ada satu momen yang tak akan pernah kulupakan saat menonton film di bioskop. Berkaitan dengan posisi duduk tadi. Kejadian ini terjadi saat liburan natal tahun lalu. Desember 2017.

Semua berawal dari perjalanan dari kebun menuju Kota Jambi, saya sudah tidak enak badan. Keringat dingin sudah menitik di dahi.  Di tengah perjalanan saya minum tolakangin untuk meredakannya tapi bukannya sembuh perut saya malah mules sejadi-jadinya. Antara mau buang angin atau buang air. Saya dihadapkan kegalauan itu. Dihadapkan problematika yang menimbulkan perdebatan dalam diri. Yang bisa menyebabkan pecahnya perang dunia ketiga.

Hotel masih jauh di depan mata, saya berusaha tetap fokus dan tenang walau pikiran dan badan saya berkecamuk dihantam badai. Kentut segan, sendawa pun tak membantu. Selama 2 jam saya menjalani situasi yang tidak menyenangkan. Hingga saya tiba di hotel dan langsung nangkring di toilet. Fyuh, lega. Tapi kondisi badan saya tetap belum fit total.

Malam harinya kami ada acara makan bersama, semua berjalan lancar. Setelah itu saya dengan teman juga istrinya berencana mau nonton film yang lagi booming AAC2 walau endingnya is totally dibikin bengong. Kami sudah pasrah karena saat itu sedang akhir pekan, macet di jalan dan tentu bioskop penuh manusia. Sambil memantau dari aplikasi cinema 21 mobile dan membuat kami tetap nonton karena masih tersisa barisan atas.

Kami bertiga nonton film yang jadwalnya jam 21.45 kami tiba sekitar jam 21.30 di sana. And you know what. Saat lagi nunggu di lobby bioskop, perut daku tiba tiba mules di tengah keramaian itu. Film masih belum mulai dan daku buru buru ke toilet. Pengalaman paling malu dimulai. (Berasa kayak opening bioskop trans tv dulu deh)

Dalam toilet XXI itu yang notabene sempit dan cuma sepetak, daku ngelepaskan hajat terpendam dengan beberapa kali tembakan kentut yang membahana. Sampai yang lagi pake toilet di sebelah ketawa. Ampuni hamba. Sumpah malu banget. Setelah selesai dan keluar dari toilet mengendap-endap memeriksa udah sepi atau belum karena takut diliatin sama orang-orang siapa yang habis ngebomb kedamaian toilet XXI yang elegan.

Daku dapat kursi paling pojok, tepat di samping dinding. Spot terbaik untuk jomblo yang tak punya gandengan. Di samping daku ada mas-mas bawa dua cewe entah pacar atau gebetan tapi dandan ala sosialita gitu. Film dimulai. Dan seketika daku ingin menjadi fahri yang dipujapuji para wanita. Oke stop it!

Di pertengahan film, there's something wrong again with my stomach. Kampret banget. Mules lagi persis kayak di perjalanan tadi. Posisinya bener bener udah di level bahaya. Kali ini hasrat ingin kentutnya luar biasa hebatnya. Kebetulan daku pake celana pendek waktu itu dan hawa dingin AC dengan biadab membuat perut mules kembalu. Akhirnya daku coba geser-geser posisi duduk, keringat dingin mulai membasah. Ada masa-masa ketika musik film lagi naik-naiknya, kepengen ngelepasin tapi takut baunya busuk banget. Akhirnya ditahan lagi. Di saat genting itu tidak ada pilihan lain karena posisi daku terlalu jauh untuk pergi ke kamar mandi. Kalau melewati beberapa bangku pasti daku udah nembak-nembak gak karuan. Bener-bener di ujung banget. Gak mungkin daku bergerak. Geser sedikit meledak udah. Kayak tim gegana lagi ngejinakin bom. Menegangkan.

Daku tetap paksakan nonton, berusaha menikmati film, apalagi menjelang ending yang sebenarnya orang-orang pada nangis nah akunya enggak. Gak terlalu sedih sebenarnya cuma karena lagi fokus banget nahan aja, men! Kan gak lucu juga kalau pas Chelsea Islan bilang, 'Nikahi aku, Fahri' terus lagi senyap gitu tiba-tiba ada suara 'duuuuut' atau 'prooot' yang ada daku ditatap satu studio, terus disuruh keluar, dikucilkan, masuk daftar hitam bioskop terus aku pulang ngambil tanah sambil menaburinya ke badan. Karena aku merasa kotor dan nista. Untung itu masih dalam bayangan dan tak pernah kejadian. Daku selamat. Tuhan masih memberikan kesempatan.

Sumpah, film romantis dan mengharukan kayak Ayat Ayat Cinta 2 berubah drastis kayak film horor paling serem pas saat itu. Jadi pengalaman banget buat ke depannya kalau nonton harus di posisi bangku yang strategis, tidak jauh dari tangga jalan keluar. Kali aja serangan angin gerilya itu kembali datang. Tapi daku gak pernah kapok nonton di bioskop. Selama masih ada duit dan waktu, film adalah salah satu bentuk hiburan terbaik yang bisa dinikmati jomblo seperti daku ini.

(Doddy Rakhmat)

Jumat, 02 Februari 2018

Sendiri & Tabah

SENDIRI & TABAH

Tabahlah, kepada kalian yang masih sendiri. Hapus airmatamu, lenyapkan rasa sepimu, Tuhan selalu punya rencana terbaik untuk kehidupanmu. Jangan terlalu cepat berprasangka Tuhan tidak mencintaimu dan tidak adil padamu. Dia memberikanmu kesempatan untuk menghargai kesendirianmu agar kamu menjaga hati. Memberi jeda agar kau jatuh hati kepada orang yang tepat dengan cara yang benar.

Tabahlah, tak usah kau risau dengan perkataan orang lain. Hiduplah di atas prinsip kita sendiri bukan penilaian-penilaian mereka yang tak mengenal dengan benar dirimu. Karena hati adalah samudra yang dalam. Penuh kerahasiaan dan teka-teki besar yang orang lain tidak berhak mengetahuinya.
Tabahlah, sendiri bukan berarti kau orang paling rendah di muka bumi. Berjalanlah sebagaimana ksatria hendak pergi ke medan perang, jangan patah arang. Tuhan telah menciptakan manusia berpasang-pasangan. Itulah ketetapannya. Apakah kamu meragukannya? Jika iya, itu sama saja kamu meragukan dirimu sendiri.
Tabahlah, menjadi sendiri memang bukan pilihan, melainkan sebuah proses. Dari ganjil yang nanti akan tergenapi. Dari ketidaksempurnaan menjadi kebahagiaan hakiki.

Tabahlah, seperti batuan karang yang dihempas ombak bertubi-tubi. Kegagalan-kegagalan yang menghampirimu dalam menemukan teman hidup hanyalah ujian kecil agar kau berjiwa besar.
Tabahlah.

Doddy Rakhmat