Tidak cukup selamat tinggal dari kepergianmu. Kamu adalah kegagalan yang aku ciptakan sendiri. Kita berdua terluka dan kamulah yang paling menderita. Aku berdoa agar kau segera dibahagiakan oleh orang lain. Agar semua lara segera berakhir. Tidak ada ruang lagi yang tersisa untukku di hatimu yang telah sesak karena benci dan kecewa. Tidak ada jalan kembali kepadamu.
Kita yang pada akhirnya telah berjalan saling menjauh dalam genggaman tangan yang lain berusaha menemukan kebahagiaan masing-masing. Ada saatnya kita berpaling melihat satu sama lain, lalu tersenyum simpul mengingat segaris waktu yang pernah dilalui bersama. Lalu kita sadar, bahwa waktu tak pernah berjalan mundur, luka-luka akan menguatkan diri menuju masa depan.
Tidak cukup selamat tinggal,
dari pria yang pernah jatuh hati dan patah hati kepadamu.
(Doddy Rakhmat)