Kamis, 30 April 2015

Bir Palsu

Aroma pesing badan tak menyentuh air berhari-hari terendus oleh hidungku. Mamet, rekanan kerjaku terkulai lemas di atas sofa. Tsunami melanda ruang tamu. Walau yang aku maksud ruang tamu adalah dimana Mamet tidur sebagai tamu tak diundang.

"Met, kau beli dimana bir yang kita minum tadi malam ha?" Mataku kriyip-kriyip memaksa pupil menerima cahaya.

"Hahahhahahaha. Di warung bu Sukaesih. Itu lho yang suka nyanyi Gula Gula" jawab Mamet pipi chubby nya memerah, jiwanya masih di awang-awang.

"Aih, salah beli kau met"

Mamet adalah semacam manusia yang harus disuruh berkali-kali baru ingat.  Maklum ia baru lulus SD umur 17 tahun, sistem pendidikan kita memang tak merata. Bukan karena terlambat sekolah. Tapi Mamet tipikal orang yang susah move on dengan wali kelasnya. Jadi setiap kelas ia menjalaninya selama dua tahun.

"Ini bir palsu yang kita minum Met" ujarku seraya memutar botol bir merk bintang itu, mencari label kedaluwarsanya.

Mamet tertawa kecil dalam posisi terlentang. Persis seperti ikan paus yang terdampar. Baru sadar yang dibelinya semalam adalah temulawak yang dioplos Mbok Sukaesih ke dalam botol bir.

"Jadi kita belum mabuk ya?" tanya Mamet menyeringai kuda.

Mbok Sukaesih dapat pelanggan jamunya lagi.

~Doddy R
30.04.2015

Rabu, 29 April 2015

Tak Pernah Utuh

Bagaimana seandainya
Hidup ini adalah kematian
Sedang mati adalah kehidupan
Surga dan neraka menjadi awalan
Dan dunia menjadi kekalan

Bagaimana jika
Cinta adalah benci
Semua orang akan saling lempar tatap sinis
Tak ada lagi senyum manis

Bagaimana bila
Waktu itu tidak ada
Matahari dan bulan sirna
Seperti apa dunia?

Andai-andai itu menjelma jadi rangkaian tanya
Ujian berlangsung sepanjang masa
Dimana nafas masih melekat raga
Dan hati tak lelah berprasangka
Nestapa kan terus mencari jawabnya

Hidup ini tak kan pernah utuh
Saat benci menyelimuti
Saat waktu tersia-siakan
Dan saat hidup seperti mati

~Doddy R
28.04.2015

Senin, 27 April 2015

Pelayaran Terakhir

Setiap melihat laut lepas dan kapal yang terombang-ambing di atasnya, kenangan melintas.

Hari itu, adalah hari paling penting. Orang tua ku mengajak pergi ke pulau seberang. Langit mulai beranjak senja. Burung pelikan berkoak melintas. Beberapa di antaranya menyambar ikan di perairan.

Ayah menggandeng tangan ku bersama menatap samudra
"Nak, lautan ini maha luas. Tapi tak kalah luas dari hati seorang yang sabar dan ikhlas. Ibarat nila adalah benci, dan susu adalah hati maka setitik nila bisa  merusak susu segelas. Tapi jika hati mu luas, kebencian itu tak akan mengubah apapun"

Pesan itu adalah paling akhir yang diucapkan oleh ayah dan ibu. Sebelum gelombang besar membalik perahu kami. Mencabik layar sana sini
Menjadikan itu pelayaran terakhir bagi mereka berdua

Kini saat melihat laut lepas, aku belajar banyak hal. Bagaimana belajar menerima segala kenyataan yang terjadi dan tak membiarkan sedikit pun kebencian terhadap takdir menodai hati.

~Doddy R
27.04.2015

Cerita ini hanya fiksi.

Tips Menulis Cerpen

Cerita pendek. Sudah pernah baca? Atau sudah pernah menuliskannya? Kali ini saya memberikan tips menulis cerpen versi saya.

1. Percaya diri
Ya, kalau mau menulis cerpen harus percaya diri dulu. Jangan langsung minder. Takut ceritanya garing, takut gak dibaca, takut jelek atau takut disangka jiplak karya orang . Hilangkan pemikiran itu. Bagaimana seandainya Andrea Hirata tak pernah menuliskan Laskar Pelangi? Bagaimana jika J.K Rowling tak pernah menuliskan Harry Potter? Kalau mereka takut menuliskan imajinasi mereka?

2. Temukan dan hubungkan ide.
Tidak ada ide yang orisinal di muka bumi ini. Semua sudah pernah ada. Nah, tugas sang penulis cerpen adalah merangkum dan menghubungkan apa yang telah dia lihat, dia dengar dan rasakan menjadi sebuah keutuhan tulisan baru. Buat warna tulisan kamu sendiri. Kalau setiap orang membaca bakalan ngomong, ini lho kamu banget.

3. Siapkan kerangka atau outline tulisan
Tidak semua orang menulis dengan outline. Tergantung kenyamanan masing-masing. Kalau saya pribadi, tetap membuat outline atau garis besar dari sebuah cerpen. Dari kerangka kita bisa memgembangkannya. Catat semua ide yang lewat, rangkai dalam kerangka. Fungsi kerangka juga adalah deadline buat cerpen itu sendiri. Apakah sudah masuk pertengahan cerita atau sangkut di paragraf pertama.

4. Hindari penggunaan kata berulang-ulang.
Biasanya dalam sebuah cerpen kita perlu set tulisan yang padat, tidak bertele-tele. Penting sekali dalam sebuah cerpen agar kita memperkaya kosa kata yang dimiliki. Biar pembaca tidak jenuh. Dalam satu paragraf usahakan jangan mengulang kata, jika memadai gunakan sinonimnya.

5. Make your wisdom words
Penting sekali dalam sebuah tulisan ada pesan yang ingin disampaikan. Bisa saja kamu mengembangkan tulisan dari sebuah kalimat menjadi cerpen karena memiliki makna yang baik. Dari kalimat-kalimat itulah yang menjadi JIWA atau ciri dari sebuah cerpen tersebut.

6. Jangan pernah menyerah
Ingat jangan pernah menyerah dalam menulis cerpen. Terus gali kemampuan menulis kamu disana. Belajar lebih baik dalam setiap tulisan. Tantang diri kalian sendiri di setiap tulisan, bisa dari setting cerita atau gaya penulisannya. Seorang perenang ulung  tidak akan pernah berhenti berenang dengan satu macam gaya saja. Tidak ada penulis sehebat Haruki Murakami lahir instan di dunia ini. Semua butuh waktu dan proses. Remember, never give up!

7. Publish Cerpenmu!
Penting sekali. Kalau cerpenmu sudah jadi, bagikan segera ke dunia yang maha luas ini. Jangan dibiarkan mengendap dalam folder komputer atau ponsel saja. Bagi kalian yang sudah menuliskan banyak cerpen, bisa dikirim naskahnya ke penerbit.

8. Kritik dan Saran itu Gurih Gurih Pedas!
Terima semua saran dan kritik. Dipuji jangan senang dahulu, dicaci jangan sedih dahulu. Ibarat besi ditempa berkali-kali agar menjadi pedang yang kokoh dan tajam. Sakit kadang, tapi itulah pelajaran. Ubahlah kritik dan saran itu menjadi pemacu diri untuk giat berkarya. Teruslah menulis. Hatimu takkan runtuh hanya karena hembusan angin kan?

9. Jangan pikirkan nasib cerpenmu
Bayangkan belasan tahun lalu, Filosofi Kopi dituliskan oleh Dewi Lestari. Namun sekarang dilayarlebarkan dengan hebohnya. Sang penulis pun berdecak kagum tak menyangka. Semua orang terhipnotis dengan tulisan yang divisualisasikan. Dan itu semua diluar dugaan. Siapa yang tahu kalau cerpen yang kita tulis sekarang menjadi pengantar kalian menuju kesuksesan? Hanya Tuhan yang tahu.

Cerpen itu memiliki takdirnya sendiri menjadi film, menjadi buku, menjadi inspirasi atau menjadi kenangan indah yang pernah dimiliki.

Selamat menulis cerpen!

Doddy Rakhmat
Penulis Liar - Penyair - Blogger
www.doddyrakhmat.com

Minggu, 26 April 2015

[Diperpanjang] Giveaway Lorong Waktu

Selamat pagi, siang, malam
Pembaca setia blog DoddyRakhmat.com

Melihat dari judul postingan, pasti sudah pada excited ya.
Untuk kedua kalinya di tahun 2015 saya mengadakan GiveAway berhadiah buku lagi. Horeeee..

Buku yang saya mau bagikan adalah buku pengembangan diri berjudul Lorong Waktu karya Monde Ariezta. Bahasa dalam buku ini tidak menggurui, banyak memberikan contoh dan metode yang asik untuk memanajemen waktu. Kebayang dong, dari sampul bukunya aja kita sudah dibuat takjub. Bagaimana punya 100 jam dalam sehari? Padahal normalnya hanya 24 jam bukan?

"Waktu adalah misteri. Yang menaklukannya adalah sang penguasa kehidupan"
-Doddy R-

Oke, giveaway kali ini saya mengajak kalian semua untuk menulis cerpen. Berikut adalah ketentuannya,

1. Peserta wajib memfollow blog Doddy Rakhmat dan twitter @dodddod
2.  Cerita pendek merupakan karya orisinal oleh peserta bukan hasil plagiasi dan belum pernah dipublikasikan di media cetak maupun internet.
3. Di awal cerpen WAJIB di awali dengan kalimat berikut "Seandainya waktu adalah _____ , maka akan_____"
Isi bagian kosong tersebut dengan kata-kata kalian.
Contoh : "Seandainya waktu adalah benda, maka akan kujual"
3. Cerpen dikirimkan melalui email drpks4@gmail.com  bukan di badan email tapi dilampirkan dengan file ms Word format tulisan spasi 1,5 , margin 3-3-3-3 cm, times new roman 12 pt. Subjek email : GADR_Judul Cerpen_Nama kamu
4. Panjang cerpen yang dikirim sebanyak 5-8 halaman.
5. Peserta hanya boleh mengirimkan SATU karya terbaiknya
6. Di bagian akhir cerpen cantumkan data diri (Nama, alamat rumah lengkap, no.hp, dan akun twitter)
7. Setelah mengirimkan cerpen, peserta agar mention ke twitter @dodddod  dengan format
"Sudah mengirimkan cerpen (isi judul cerpenmu) untuk mengikuti #GiveawayLorongWaktu www.doddyrakhmat.com"
8. Deadline pengiriman cerpen 25 Mei 2015  pukul 23.59
9. Dua pemenang yang beruntung akan diumumkan via blog dan twitter pada tanggal 31 Mei 2015 pukul 20.00
10.  Buku akan dikirimkan ke alamat yang dicantumkan pada data diri.

Selamat menulis! Siap menuju Lorong Waktu!

Jumat, 24 April 2015

World Need Words

World Need Words adalah sebuah karya berisikan prosa-prosa tentang cinta dan sastra. Ditulis oleh 15 penulis muda yang tergabung dalam komunitas One Week One Paper.

World Need Words dibuat sebagai persembahan untuk perayaan World Book Day alias Hari Buku Sedunia pada tanggal 23 April 2015.

Bagi anda yang ingin mendapatkan eBook World Need Words bisa mengunduhnya melalui link DropBox berikut :

https://db.tt/SSfsRcaA

Gratis. Tidak dipungut bayaran.

Sebarkan agar sastra dan cinta berjalan berdampingan.

Salam Literasi,

Doddy R

Rabu, 22 April 2015

Bumi

Bumi itu bundar
Begitupun cinta selalu berputar

Bumi itu indah
Layak cinta tumbuh merekah

Bumi itu teduh
Bagi cinta yang melepas sauh

Bumi itu aku
Kamu sebagai semestanya

~Doddy R
22.04.2015

Sebuah puisi untuk #EarthDay2015

Senin, 20 April 2015

Kus dan Jum

"Semalam, kau pulang terlambat lagi Kus"

Kus menatapi ku juling. Bawaan dari lahir.

"Seharusnya tadi malam adalah puncak bulan madu kita"

Ia melengos pergi menjauh. Mulai menyalakan tivi hitam putih. Siaran bola menjelang tengah malam.

"Sudahlah Jum, kau tidur saja. Aku mau nonton liga paling seru tahun ini"

Aku beranjak pergi ke dapur menyeduh kopi untuknya, kucampurkan sedikit tinta ke dalamnya. Kuharap ia mulas-mulas.

Dengan wajah mesem-mesem, aku menyuguhkan kopi itu.

"Kenapa pula kau senyum-senyum macam itu Jum" tanya Kus dengan pandangan entah kemana. Karena julingnya sudah stadium akhir.

"Tak apalah Kus. Tak boleh kah aku ni senyum? Hendak terus merengutkah?"

Sebulan penuh piala dunia. Tiap malam Kus begadang melihat bola bundar yang disepak 22 orang lelaki. Ah, aku tak butuh 22, aku hanya butuh satu. Kus.

Belakangan ini, aku menjadi sering uring-uringan. Mual-mual setiap melihat bola entah kenapa. Akhirnya aku dan Kus ke dokter untuk periksa.

"Ibu hamil" ujar dokter berkalung stetoskop itu singkat

"Apah? Hamil?" Kami berdua serempak menyeru

"Bagaimana bisa" batinku

"Kau selingkuh dengan siapa Jum, ngaku" Kus menatapku julingnya semakin menjadi

"Kau saja lupa Kus, ingat malam saat kau menggerutu karena negara kebangganmu Endonesa itu kalah, aku lah yang jadi pelampiasan. Kau yang berselingkuh Kus, dengan bola bundar itu. Lihat saja janin dalam rahimku nanti, pasti ada selingkuhanmu itu"

Kus semakin juling.

~Doddy R
20.04.2015

Rabu, 15 April 2015

(Ketika) Politik Itu Tuhan

Politik itu Tuhan
Bagi para pemuja duniawi
Lupa dengan takdirnya sendiri
Mati

Saling bunuh tanpa pisau
Saling caci tanpa risau
Saling tuduh meracau
Kacau

Berkoar pada janji janji regulasi
Ujung-ujungnya hanya minta naik gaji
Tak dapat yang diingini
Mulai sunat sana sini
Korupsi

Politik itu Tuhan
Bagi jisim kesurupan
Agamanya ialah ketamakan
Kitabnya ialah kepalsuan
Bongkar semua kebusukan

Ilegalkan saja kemakmuran yang kau tebarkan
Agar aku menjelma malaikat pencabut kehidupan
Wahai dirimu yang menganggap Politik Itu Tuhan

Doddy R
14.04.2015





Minggu, 12 April 2015

Ailurophile

Minggu, hujan dan sepotong kenangan.

Tiga hal yang selalu membuatku kembali mengingat tentang Dia. Aku mengingat saat pertama jumpa dirinya, di gang belakang rumahku. Senyumnya manis tulus. Sesekali ia menggoda ku, aih.  Malah aku yang tersipu malu. 

Aku mencari tahu dimana rumahmu, ya senyum mu itu menggali rasa penasaran.  Diam-diam aku mengikutimu saat kau melintas di ujung gang. Saat itu hatiku berdebar, seperti maling takut ketahuan.  Jalan mengendap-endap agar tak kau curigai. Semakin lama aku membuntuti, dirimu tak juga menyambangi rumah. Dan akhirnya rasa yang menggelora itu membuat aku nekat menculikmu. Ku ajak dirimu ke rumah, selama bersamaku kau diam saja.

Hari itu hari minggu. Hujan membasahi bumi dengan hebatnya, hanya ada aku dan dirimu. Di sebuah kamar 3 x 4 meter, selanjutnya tak bisa aku tuliskan.  Kesannya terlalu nakal. Tak tega aku melihat dirimu telanjang, maka kukenakan baju sisa peninggalan korban ku sebelumnya.

Perlahan kuusap dahi mu, matamu menyipit. Menikmati setiap kelembutan yang terkirim melalui syaraf-syaraf disekujur tubuhmu. Dan engkau tertidur di pangkauan ku. 
Aku senang melihat dirimu tidur, sebegitu profesional karena kerjamu hanya mendengkur. Liuk tubuh membentuk huruf U sempurna. 

Hujan bertambah hebat, dan aku tertidur bersamamu.

Sepotong kenangan tentang kamu, Belang. 
~Doddy R
12.04.2015

Senin, 06 April 2015

Hakikat Kasih Sayang

Suatu hari, seorang ibu dan anak menikmati jutaan partikel air yang jatuh dari langit.  Percakapan mulai mengalir. 

"Ini bukan hujan Meilan" ujar sang ibu

Si anak bertanya, "Lantas apakah yang sedang mengguyur deras kita mah?"

"Ini adalah air mata langit
Sesekali ia menangis, tangisannya kadang dinanti, kadang dicaci" jawab sang ibu seraya menuntun anaknya

"Kenapa langit menangis Mah?"

Sang ibu menjawab dengan tenang,
"Langit ingin membuktikan bahwa masih banyak orang yang memiliki kasih sayang"

"Contohnya?"

"Apakah kamu kehujanan Meilan?" sang Ibu menatap anaknya

"Tidak, karena Mamah yang memayungiku" jawab Meilan dengan senyum

"Bagus, seperti itulah Mei. Kasih sayang sejatinya adalah melindungi"

~Doddy R
06.04.2015

Jumat, 03 April 2015

Bidadari Yang Datang Lebih Awal

Bidadari itu datang lebih awal
Ya, bidadari itu adalah Mamak dan Mbak
Diturunkan ke bumi agar mencipta surga di dunia

Bidadari itu tak pernah mengeluh
Walau raganya basah oleh peluh
Dan selalu menerima segala keluh
Tapi mereka tidak pernah mengaduh

Mereka tidak memiliki sayap
Namun dapat membawa diriku terbang mantap
Meraih mimpi-mimpi yang awalnya gelap

Biar raga meletih, semangat meredam
Berdua hadir sebagai cahaya yang terus bersinar
Tak kunjung padam
Menyalakan segala angan yang terpendam

Keduanya diutus oleh Tuhan Sang Maha Kuasa
Untuk menjadi pelindung jiwa
Bidadari-bidadari itu terkadang menetes air mata
Ingin sekali aku menyeka
Namun jarak membentang membuatku tak berdaya
Hadir dalam wujud doa yang tak henti kupanjatkan kepada-Nya agar berada di antara mereka

Maafkan pabila Doddy belum bisa memberikan kebahagiaan
Selamat datang lebih awal Mamak dan Mbak Uwi
Selamat terlahir kembali
3 April 2015