Rabu, 10 September 2014

Delcon yang tertunda

Simbol silang itu memenuhi semua histori percakapan di aplikasi obrolan dari Canada ini. BBM.

Segala amarahku bertumpu pada hari itu, ya. Dia menghilang tanpa jejak. Meninggalkan kata kata dalam history yang tak ingin ku baca lama lama. Sudah lama aku mengenalnya di jagat dunia tanpa batas. Dunia maya. Terbuai dengan kenyamanan tanpa berujung kepastian. Seperti kebahagiaan sesaat.

Layaknya bayangan muncul seketika ketika melihat cahaya, begitulah pertama kali kemunculan dia. Cepat tapi kini hilang tak berbekas. Membiarkan diriku membusuk dengan indahnya mencintai tapi tidak dicintai. Penyesalan datang sebagai pahlawan yang kesiangan. 

Semua ini perkara Delcon yang tertunda. Seharusnya sudah lama kuhapus keberadaan dia. Firasat yang cukup kuat, tergoyahkan oleh rasa sayang yang sia sia. Berdiri diatas penyesalan menyisakan memori yang cukup buruk. Untuk melangkah kembali rasanya ada bongkahan baja yang menimpa hatiku.

Berat. Sebuah delcon yang tertunda kini berubah menjadi neraka.

Ya. Neraka berselimut surga. Surga semu.
Sama halnya dia, bedebah nomor satu di hatiku sekarang ini.




-Doddy Rakhmat-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar