Rabu, 06 September 2017

Menyelamatkan Jodoh Orang Lain

Kadang ada orang-orang ditakdirkan hanya untuk hadir sementara dalam kehidupan. Tugasnya adalah memberi pelajaran bagaimana kita untuk lebih tabah menghadapi sebuah pilihan. Menjadi wanita sabar yang menunggu, menjadi lelaki berani memberi kepastian.

Ratusan hari menunggu, menyimpan rindu diam-diam, dan yang kau tunggu tak kunjung datang memberimu kepastian adalah bukti kesabaranmu. Namun tidakkah kita pernah bersepakat sebelumnya? Saling memantaskan diri sebelum ikatan suci.

Aku tahu kau pasti lelah, waktu kadang terlalu tega membiarkan kita menjalani hal-hal yang tidak kita inginkan. Kau seperti sekuntum mawar yang menantikan embun di musim kemarau. Tetap mekar dan berduri walau melalui masa sulit. Dan aku hanya seperti angin kering berembus yang tidak akan pernah menjadi setetes air.

Untuk keduakalinya, perpisahan seperti menemukan jalan terakhir. Aku memilih untuk tidak menyelamatkan hubungan ini karena aku merasa bukan pilihan terbaik. Kau pantas mendapatkan seseorang yang tidak membiarkanmu tertatih dalam penantian.

Di tengah terik siang kadang hujan juga tetap turun, namun setelahnya akan hadir pelangi. Pun begitu pula kesedihan, hari ini kau merasakannya, esok atau lusa semua akan diliputi bahagia. Jemputlah kebahagiaan itu walau bukan denganku. Karena aku hanya bisa mengantarkanmu dengan doa-doa. Terima kasih atas segala yang pernah kau beri, atas kenangan-kenangan baik.

Setidaknya, kepergianku adalah sebuah upaya menyelamatkan jodoh orang lain. Yang bisa memberimu kepastian sesegera mungkin. Ditemukan oleh seseorang dan membawamu kepada kebahagiaan hakiki, sebuah pernikahan.

Doddy Rakhmat
06092017