Jumat, 24 Juni 2016

Pantas

Semua ibadah diciptakan sebagai batas. Membedakan sesuatu yang beriman dengan yang tidak. Puasa hari ini membatasi besok dan kemarin. Puasa besok batas hari ini dan lusa. Waktu memisahkan deretan ibadah satu dengan yang lainnya,

Buruk sangka dan Puasa memisahkan pahala dan dosa. Resah di doamu dan rahasia yang menanti di jantung puisi ini dipisah oleh keyakinan. Begitu pula kesempurnaan wudhu, penghantar antara kesucian dan seorang hamba yang Tuhan sayang.

Seorang hamba membelah dosa dari hatinya. Atau zikirmu, di antara ketakzimanku dan ketenangan jiwa. Persis segelas kolak tanpa gula menjauhkan kita dari serakah.

Apa kabar puasamu?
Lihatlah tanda tanya itu jurang antara keingintahuan dan meyakinkan dirimu sekali lagi

Senin, 06 Juni 2016

Tidak Ada Makan Siang Hari Ini

TIDAK ADA MAKAN SIANG HARI INI.

Tidak ada makan siang hari ini
Tidak ada makan siang kemarin
Dan diriku yang lama tidak akan kemana-mana
Karena aku yang baru akan tiba

Masjid adalah ruang ibadahku
Bukan sekadar tempat mencari takjil
Dan puasa, kau tidak ingin aku
Berbuka sebelum waktunya

Pintu pahala terbuka
Segala setan terperangkap dalam penjara
Bulan ramadhan datang, datang, datang..
Bulan yang amat penting, dan kita selalu menunggu petang.

(Doddy Rakhmat)

Based upon Puisi Tidak Ada New York Hari ini oleh Aan Mansyur