Selasa, 14 Oktober 2014

RINDU

Jarak yang terbentang kadang menjadi penghalang bagi hubungan anak manusia. Rindu yang bergemuruh selalu ingin segera bertemu tapi jarak menjadi kendala perjumpaan keduanya. Namun tidak bagi Budi dan Ani. Selalu ada cara untuk mendekatkan keduanya. Selalu banyak hal yang bisa mereka lakukan berdua meski terpisah daratan.

Keduanya masing-masing memiliki sebuah buku bertajuk Rindu. Buku yang saling terkoneksi. Apapun yang Budi tulis di buku itu, Ani bisa membacanya. Begitu pula sebalilnya. Sehingga tak ada alasan bagi mereka untuk merasa jauh.

Buku itu menjadi penghubung kisah kasih mereka. Jika Ani sedang marah atau ngambek pada Budi, sampul buku itu berubah warna menjadi merah dengan motif api. Jika mereka sedang berbahagia, sampul buku menjadi berwarna merah muda dengan motif berbentuk hati. Bahkan ketika salah satu diantara mereka sedang sakit sehingga tak bisa menuliskan cerita, buku itu berubah menjadi muram dan memberi notifikasi pada salah satunya.

Suatu ketika seharian Budi tidak membalas cerita Ani, Ani begitu murung namun buku Rindu tak menunjukan sampul perasaan Ani. Buku itu tetap pasa sampul yang netral berwarna putih. Ani bingung, apakah buku ini sudah tak berfungsi karena tak mampu membaca suasana hatinya. Begitu hingga tiga hari, padahal banyak sekali yang ingin Ani ceritakan pada Budi dan ia pun ingin mendengar cerita Budi. Hingga di hari keempat, Ani mendapati sampul buku Rindu nya berubah menjadi merah muda. Ani memeriksa catatan harian terakhirnya, dan ia terkejut melihat sebuah cincin tergambar di buku itu. Belum habis keterkejutan Ani, tak lama kemudian ia mendapati sebuah tulisan "Will you marry me?" Dan tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya dari belakang, disana telah berdiri Budi dengan membawa seikat bunga dan sebuah cincin. Kemudian Budi berlutut, meminta Ani menjadi pendamping hidupnya. Menjadi satu-satunya, menjadi yang terakhir untuk kisah cintanya.


-Saidahumaira-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar