Selasa, 14 Oktober 2014

Asap

Alkisah di sebuah daratan, hiduplah dua bersaudara. Asap dan Pasa. Keduanya adalah seorang pemburu cerdik. Mereka berkeliling hutan setiap hari, berangkat pagi. Pulang malam membawa hasil buruan, mulai dari rusa sampai beruang.

Kepala rusa biasanya diawetkan dan digantung menjadi hiasan rumah.

Suatu hari Asap dan Pasa, berburu hingga tengah malam. Mereka melihat seokar rusa jantan besar berlari kesana kemari susah untuk dibidik.

Hingga pada akhirnya, rusa itu menghilang begitu saja. Meninggalkan pasangan pemburu kelelahan.

Asap dan Pasa memutuskan untuk memburu rusa itu esok hari, dengan mengatur strategi yang mapan. Akhirnya mereka berangkat berburu lagi, kali ini mereka tidak mau membiarkan buruannya itu kabur.

Anehnya, Rusa itu tidak muncul muncul juga. Asap dan Pasa memutuskan untuk memberhentikan pemburuan mereka.

Dalam perjalanan pulang, mereka mendapati Rusa itu terjerat di dekat danau, Rusa itu mengaduh meminta tolong. Asap dan Pasa mendatangi Rusa itu, bukannya malah membunuh Rusa itu. Mereka malah membantu melepas jerat pada Rusa Jantan itu.

Sang Rusa Jantan itu tiba tiba berubah menjadi sosok laki laki berjenggot, yang dikenal sebagai Dewa Pemburu.

"Aku melihat kalian adalah pemburu sejati, pemburu yang pemberani, pemburu yang tangguh. Belum pernah kutemui pemburu sepeerti kalian. Yang malah membantu target buruan kalian padahal posisinya sudah sangat mudah" ucap Dewa Pemburu dengan nada bijaknya.

Asap menjawab, "Kami bukanlah pengecut yang menghabisi buruan kami yang sedang tak berdaya"

"Kami berburu bukan untuk kesenangan, karena membunuh bukanlah sebuah hiburan" tambah Pasa


Dewa pemburu itu tersenyum kecil kemudian menghadiahkan sepasang cincin untuk mereka berdua, dengan adanya cincin itu. Insting mereka dalam berburu menjadi lebih kuat.

-Doddy Rakhmat-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar