Kamis, 19 Februari 2015

Satu Menit di Dunia Nyamuk

SATU MENIT DI DUNIA NYAMUK

"Tunggu aku Nyai"

Kum mengejar pujaan hatinya, terbang di atas genangan air. Menyelinap melalui celah tembok, mengeluarkan bunyi dengung khas miliknya.  Nyai masih tidak berhenti, terus berlalu.

Kum mempercepat terbangnya, bermanuver dengan gagah.  Melayang zig zag, walau di ruangan itu ia bertarung dengan obat pembunuh baginya.  Tapi Kum tak menyerah.

Tiba-tiba, Nyai berbalik arah, Kum senang bukan main. Terbang mendekati riang gembira.  Dengungnya semakin kencang.

Tapi…

Plakk.

Baginya cinta yang perih bukan cinta bertepuk sebelah tangan.  Kum terbenam di antara kedua tangan Nyai.  Tragis. Cinta bertepuk tangan, itu pedih baginya.

Jambi, 19 Februari 2015
9.23

DR

Tidak ada komentar:

Posting Komentar