Jumat, 18 September 2015

Negeri Bekicot

-Negeri Bekicot-
Namanya Lahap. Ia punya meja makan di atas ranjangnya. Tempat dia mendengkur pun disitu pula tempatnya mengunyah bubur. Pagi, siang, malam ia makan disana. Tidak perlu meja makan seperti orang normal punya.
Konon Lahap akan membuka Rumah Makan Ranjang pertama di negeri Bekicot. Negeri penuh orang lamban. Ia yakin usahanya akan laku keras. Ia tahu negeri yang penuh manusia-manusia tertinggal sejenak ke belakang ini pasti mengunjunginya. Bangun tidur, langsung menuju Rumah Makan Ranjang. Tak perlu lagi memasak di rumah. Semua tersedia di atas ranjang.
Tibalah hari pertama pembukaan rumah makan Ranjang, lusinan ranjang diatur posisi di sebuah ruko seperempat luas lapangan bola. Ranjang-ranjang itu dihiasi ornamen-ornamen klasik. Layaknya singgasana raja. Pelayan-pelayannya mengenakan baju piyama, mereka buka 24 jam. Kapanpun tamu datang mereka layani.
Suatu hari, mereka didatangi oleh saudagar kaya raya di negeri Bekicot. Namanya Sius. Ia memesan ranjang tingkat dewa. Tentunya karena banyak uang. Ia memesan beragam makan sekaligus untuk seorang diri.
Lahap menyamar menjadi pelayan malam itu.
"Tempat ini bagus. Siapa pemiliknya?"
"Aku."
Sius menatap remeh. Ia lalu menawarkan uang tak terhingga untuk membeli Rumah Makan Ranjang. Tapi Lahap menolak. Ia tak perlu banyak uang. Karena baginya sekumpulan uang bisa menjadi musuh. Menguasai diri.
Karena kesal, tak menerima, Sius membuat pernyataan bahwa ia akan membuat restoran Lahap bangkrut. Serakah hanya membutakan segala rasional. Lahap mempersilahkan, ia menerimanya secara jantan.
Berminggu kemudian, restoran Lahap tutup. Bukan karena bangkrut. Tapi karena Sius diangkat menjadi penguasa negeri Bekicot. Ia memerintahkan semuanya untuk beraktivitas di Ranjang.
Kini jalanan negeri Bekicot lengang pun gedung-gedung perkantoran, gedung anggota dewannya. Karena mereka semua makan, tidur, bercinta, bekerja , rapat cukup di atas ranjang. Jadi tak perlu lagi mereka tidur di meja rapat. Yang mereka perlukan hanyalah ranjang.
Hanya di Bekicot, negeri manusia lamban. Ranjang adalah segalanya.
~doddy rakhmat
17.09.2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar