Minggu, 20 September 2015

Dicari Tulang Rusuk Yang Hilang

DICARI TULANG RUSUK YANG HILANG. Tulisan besar di selebaran yang dibagi-bagikan seorang pemuda di pinggir jalan. Pakaiannya rapi mentereng, rambutnya klimis, sepatu mengkilat, kumis dan jambang tipis di wajah. Ia tidak banyak berbicara. Hanya membagikan selebaran warna warni itu ke orang-orang. Kepadaku salah satunya. Di atas selebaran itu tercetak nama dan kontak serta siluet seorang gadis. Tidak ada reward yang ditawarkan. Aku bergegas kembali dan menghampiri pemuda itu namanya. Nayan Ridho.

"Siapa yang membuat selebaran ini." Aku bertanya kepadanya.

"Aku."

"Benarkah? Kenapa?"

"Aku sudah terlalu lelah dicerca pertanyaan kapan menikah dari keluargaku. Lalu aku berinisiatif membuat selebaran ini. Siapa tahu bisa membantu."

"Menarik. Mengapa demikian?"

"Mungkin saja salah satu dari yang memberi sedikit perhatian pada selebaran itu bisa memberitahu sanak famili atau teman mereka."

Sebagian dari mereka yang lewat hanya sekadar menerima, membaca lalu membuangnya. Kurasa pupuslah sudah harapan dan angan pemuda itu. Ternyata tidak. Sesaat kemudian, Nayan berteriak kegirangan, seseorang menelponnya.

"Hey dude, aku baru saja mendapatkan telepon dari seorang wanita." Ia berteriak girang ingin didengarkan oleh orang-orang.

"Dan dia berkata dialah tulang rusuk yang selama ini aku cari."

Ia pergi menghambur selebarannya ke langit. Kertas warna warni itu jatuh perlahan dan menyisakan aku yang sedang berdiri dibaliknya.

Tiba-tiba aku juga terpikir, apakah aku harus mencoba cara yang sama untuk mendapatkan tulang rusukku yang hilang?

Kurasa mencari jodoh juga perlu dibarengi dengan ikhtiar, bukan hanya menunggu.

~doddy rakhmat
20.09.2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar