Rabu, 08 Februari 2017

#8 Jatuh Cinta Kepadamu

Manusia adalah makhluk sosial. Ia membutuhkan manusia lain. Membutuhkan kasih sayang dan perhatian. Baik dari keluarga maupun pasangan hidupnya kelak.

"Jika jatuh cinta bisa diatur, maka kamu ingin jatuh cinta kepada siapa?" Sebaris pertanyaan yang membuat saya berpikir dua kali. Ada benarnya. Jatuh cinta sebenarnya tidak bisa kita atur. Karena sejatinya jatuh cinta adalah ketika mengikuti kata paling jujur dari hati. Tidak dipengaruhi logika maupun faktor dari luar diri.

Jatuh cinta sebaiknya tidak cukup sekali. Musti berkali-kali dan kepada orang yang sama. Jatuh cinta adalah pengorbanan, menyerahkan sepenuhnya hidup kepada orang yang kita percayai. Lalu orang-orang mungkin akan protes. "Ah kebanyakan teori. Praktik dong." Lalu muncullah pertanyaan-pertanyaan, "Kapan nikah?","Kapan punya pasangan?", untungnya saya masih cukup sabar menghadapinya. Kalau saya balik tanya, "Kapan kamu mau jadi jomblo lagi?" Bagaimana? Berhentilah bertanya, walaupun alasan klasik ngelesnya nanti  adalah "Kitakan mendoakan semoga cepat." Dalam hati saya, "Aamin." Tapi menikah bagi saya bukan cepat-cepatan. Karena itu bukan sebuah lomba. Ada menang atau kalah.

Oke kembali kepada jatuh cinta. Jika bisa diatur, maka saya akan pilih jatuh cinta kepada orang yang membuat pertanyaan ini. Kenapa?

Jatuh cinta itu, kala jantung berdegup lebih kuat saat mengingat segala tentangnya. Saat senyumnya yang manis menghapus harimu yang pahit. Walau sekedar sapaan, tapi kau menjadi dua kali lebih merindukannya. Suaranya, tatapan matanya, dan kau tidak menyadari bahwa kau sedang jatuh cinta. Melainkan menemukan potongan surga yang bisa kau raih dan menjadikannya pendamping hidup kelak dunia dan akhirat.

"Jatuh cinta kepadamu, adalah jatuh cinta terhebat yang pernah aku rasakan. Karena di dalam diriku, aku tidak menemukan jeda untuk melupakanmu walau sejenak."

(Doddy Rakhmat)

#28harimenulis #hari8

1 komentar: