Selasa, 07 Februari 2017

#7 JIKA WAKTU DAPAT DIPUTAR KEMBALI

Jika waktu dapat diputar kembali, hal apa yang ingin kamu perbaiki? Pertanyaan dari 28harimenulis untuk hari ke 7. Jawaban saya adalah saya ingin kembali pada saat pasca operasi usus buntu kakak saya dan saya harus memastikan beliau sembuh total

Sudah 19 hari kepergian kakak perempuan saya dari dunia sementara ini. Setiap bangun dari tidur saya masih berpikir bahwa yang saya lalui hanyalah mimpi. Namun saya sadar, semuanya adalah nyata. Kehilangan adalah realita yang tidak bisa keluarkan dari benak sejenak. Bahwa manusia diciptakan tidak abadi.

Beberapa waktu lalu, dalam sambungan telepon dengan Mamak. Beliau bercerita dengan tangis terisak-isak. Di awali dengan hening sejenak kemudian beliau berkata,

"Mamak kalau lagi kangen sama Mba Uwi, sekarang nyiumin bajunya yang terakhir kali dipakai. Mamak udah pesan ke Bapak sebelumnya jangan dicuci dulu baju Mba Uwi."

Saya terdiam. Biarkan tangisan Mamak reda sendirinya sampai beliau lega. Lalu kotak memori dalam pikiran saya menelusuri kenangan demi kenangan yang kami ciptakan bersama Kakak saya. Belanja bulanan kebutuhan dapur rumah sakit di swalayan. Saya senang walau sekedar mendorong troli belanjaan.

Lalu berpindah lagi ke kenangan berikutnya, saat beliau melepaskan kepergian saya merantau untuk pertama kalinya di pertengahan tahun 2010. Beliau memeluk saya erat. Dan selama kuliah beliaulah yang banyak membantu saya. Dengan uang saku yang diberikan oleh perusahaan pemberi beasiswa. Saya cukupkan untuk bayar kos, makan dan transpor. Hanya sesekali saya minta itupun karena kebutuhan urgen di luar pengeluaran bulanan saya. Yang penting saya tidak ingin merepotkan beliau maupun orang tua. Saya masih teringat impian saya untuk beliau untuk mengajaknya suatu saat naik pesawat dan jalan-jalan di jakarta. Tapi kita semua manusia hanya pandai merencanakan, yang memutuskan tetap Allah Yang Maha Kuasa, Sang Pencipta Bumi dan Langit, Penulis Takdir yang Maha Sempurna.

Jika waktu dapat diputar kembali. Maka saya ingin mencegah dengan amat serius agar kakak saya tidak usah bekerja dulu sampai beliau sembuh total. Saya ingin beliau mendapat perawatan yang mumpuni dari tenaga medis rujukan provinsi jika memang diperlukan. Dan waktu ternyata hanya mendengar satu perintah, dan perintah itu adalah berjalan terus ke depan. Meninggalkan kenangan-kenangan menjadi usang, lalu manusia mengumpulkannya agar tak lekang.

Merindukan seseorang yang telah tiada itu berarti kita harus siap menghadapi kehilangan hebat. Seperti halnya sebuah belati yang tertancap pada jantungmu. Walau perih dan menyakitkan, namun kau harus bertahan dan rasa itu harus kalian bawa selama seumur hidup. Waktu seperti berjalan lebih lambat daripada biasanya.

"Dalam dada Bapak, masih tersimpan gemuruh kehilangan yang belum padam. Dalam mata Mamak, kerinduan kian tak berbendung. Dalam kehampaan aku masih mengingatnya. Dan mengikhlaskan kepergian adalah jalan terbaik untuk merindukan seseorang yang sudah berubah menjadi kenangan"

(Doddy Rakhmat)

#28harimenulis #hari7

Tidak ada komentar:

Posting Komentar