Cerita pendek. Sudah pernah baca? Atau sudah pernah menuliskannya? Kali ini saya memberikan tips menulis cerpen versi saya.
1. Percaya diri
Ya, kalau mau menulis cerpen harus percaya diri dulu. Jangan langsung minder. Takut ceritanya garing, takut gak dibaca, takut jelek atau takut disangka jiplak karya orang . Hilangkan pemikiran itu. Bagaimana seandainya Andrea Hirata tak pernah menuliskan Laskar Pelangi? Bagaimana jika J.K Rowling tak pernah menuliskan Harry Potter? Kalau mereka takut menuliskan imajinasi mereka?
2. Temukan dan hubungkan ide.
Tidak ada ide yang orisinal di muka bumi ini. Semua sudah pernah ada. Nah, tugas sang penulis cerpen adalah merangkum dan menghubungkan apa yang telah dia lihat, dia dengar dan rasakan menjadi sebuah keutuhan tulisan baru. Buat warna tulisan kamu sendiri. Kalau setiap orang membaca bakalan ngomong, ini lho kamu banget.
3. Siapkan kerangka atau outline tulisan
Tidak semua orang menulis dengan outline. Tergantung kenyamanan masing-masing. Kalau saya pribadi, tetap membuat outline atau garis besar dari sebuah cerpen. Dari kerangka kita bisa memgembangkannya. Catat semua ide yang lewat, rangkai dalam kerangka. Fungsi kerangka juga adalah deadline buat cerpen itu sendiri. Apakah sudah masuk pertengahan cerita atau sangkut di paragraf pertama.
4. Hindari penggunaan kata berulang-ulang.
Biasanya dalam sebuah cerpen kita perlu set tulisan yang padat, tidak bertele-tele. Penting sekali dalam sebuah cerpen agar kita memperkaya kosa kata yang dimiliki. Biar pembaca tidak jenuh. Dalam satu paragraf usahakan jangan mengulang kata, jika memadai gunakan sinonimnya.
5. Make your wisdom words
Penting sekali dalam sebuah tulisan ada pesan yang ingin disampaikan. Bisa saja kamu mengembangkan tulisan dari sebuah kalimat menjadi cerpen karena memiliki makna yang baik. Dari kalimat-kalimat itulah yang menjadi JIWA atau ciri dari sebuah cerpen tersebut.
6. Jangan pernah menyerah
Ingat jangan pernah menyerah dalam menulis cerpen. Terus gali kemampuan menulis kamu disana. Belajar lebih baik dalam setiap tulisan. Tantang diri kalian sendiri di setiap tulisan, bisa dari setting cerita atau gaya penulisannya. Seorang perenang ulung tidak akan pernah berhenti berenang dengan satu macam gaya saja. Tidak ada penulis sehebat Haruki Murakami lahir instan di dunia ini. Semua butuh waktu dan proses. Remember, never give up!
7. Publish Cerpenmu!
Penting sekali. Kalau cerpenmu sudah jadi, bagikan segera ke dunia yang maha luas ini. Jangan dibiarkan mengendap dalam folder komputer atau ponsel saja. Bagi kalian yang sudah menuliskan banyak cerpen, bisa dikirim naskahnya ke penerbit.
8. Kritik dan Saran itu Gurih Gurih Pedas!
Terima semua saran dan kritik. Dipuji jangan senang dahulu, dicaci jangan sedih dahulu. Ibarat besi ditempa berkali-kali agar menjadi pedang yang kokoh dan tajam. Sakit kadang, tapi itulah pelajaran. Ubahlah kritik dan saran itu menjadi pemacu diri untuk giat berkarya. Teruslah menulis. Hatimu takkan runtuh hanya karena hembusan angin kan?
9. Jangan pikirkan nasib cerpenmu
Bayangkan belasan tahun lalu, Filosofi Kopi dituliskan oleh Dewi Lestari. Namun sekarang dilayarlebarkan dengan hebohnya. Sang penulis pun berdecak kagum tak menyangka. Semua orang terhipnotis dengan tulisan yang divisualisasikan. Dan itu semua diluar dugaan. Siapa yang tahu kalau cerpen yang kita tulis sekarang menjadi pengantar kalian menuju kesuksesan? Hanya Tuhan yang tahu.
Cerpen itu memiliki takdirnya sendiri menjadi film, menjadi buku, menjadi inspirasi atau menjadi kenangan indah yang pernah dimiliki.
Selamat menulis cerpen!
Doddy Rakhmat
Penulis Liar - Penyair - Blogger
www.doddyrakhmat.com
Kern sob. Gue sendiri. Belum mahir sama cerpen. Apalagi, penggunaan kosa kata yang beragam dalam satu paragraf.
BalasHapusThanks bro. Semoga bermanfaat!
HapusNaaah.. Aku sendiri ngga bisa ngubungin kejadian satu dengan yang lain.. Kalok bisa, terkesan basi.. Huhuhu.. T_T
BalasHapusButuh banyak bacaan kali ya, biar banyak referensi :D
Kamu pasti bisa. Iya kalau mau nulis harus banyak baca.
Hapus