Selasa, 31 Maret 2015

Kucing Bertutur : Jadilah Kucing!

Wahai manusia.  Perkenalkan nama ku Meong atau sering di sapa Miau oleh majikanku.  Aku bukan seeonggok kucing biasa.  Hobiku tidak semainstream kucing lainnya.  Hobiku bermain analogi. Maka ijinkanlah kali ini aku bertutur.  Oh iya, aku juga sudah belajar bahasa manusia jadi jangan heran kalau nanti bisa menanggapi kalian.

Siapa sih yang tidak cemburu.  Kerja leyeh-leyeh seharian, godain majikan tetep dikasih makan.  Kalau laper tinggal mengeong.

Ras kami memang doyan ikan asin, tapi untuk aku berbeda.  Untuk mendapatkan kebutuhan gizi dan cita rasa asin plus gurih biasanya aku diberikan keju mozzarella.  Padahal majikan ku setahun sekali belum tentu makan pizza. Miris. 

Itulah manusia adalah makhluk pengorbanan.  Ia akan mengorbankan apapun demi yang ia cintai. Tak terhitung berapa malam minggu yang kulalui bersama majikan yang kesepian.  Berkali-kali ditolak gebetan sudah membuka pemahamannya tentang pengorbanan.  Dan akhirnya kini ia memilih sering menghabiskan waktu denganku. Pilihan yang tidak salah. Mungkin.

Enaknya jadi kucing ini apa-apa tinggal mengeong, kecuali untuk buang air.  Biasanya aku sembunyi-sembunyi ke toilet majikanku sambil baca buku filsuf "Mengapa Kucing Binatang?"

Oh iya, aku ini kebetulan perempuan.  Majikan ku lelaki normal walau kadang suka ngupil pake jempol kaki.  Normal kan? Majikanku agak kurang ajar juga sih, sebagai perempuan masa aku gak dikasih baju.  Sering aku masuk angin, sehingga harus kerokan sama dinding.  Hufft.

Kalau kamu ingin hidup nyaman seperti aku, Jadilah Kucing!
Tapi jangan jadi kucing garong atau kucing jablay.

Sudah dulu ya, tunggu episode selanjutnya.  Mau mendalami bacaan buku Mengapa Kucing Binatang. 

Salam,

M

4 komentar:

  1. Kak Dod, akukan baru aja belajar tentang gejala bahasa Indonesia. Disana itu ada gejala analogi yang artinya pembentukan kata menurut contoh yang sudah ada, seperti Dewa Dewi dan pembentukan baru itu Mahasiswa Mahasiswi, Saudara Saudari.
    Nah, aku kan sering denger analogi seperti tulisan kak Dod, tapi kata dosen saya analogi ya artinya gejala bahasa itu. Menurut kak Dod, gimana tuh?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Intinya analogi adalah membahas tentang sesuatu yang sama atau berkaitan , kesannya berbeda atau baru tapi memiliki makna yang sama.

      Hapus
  2. Hahah.. Iya jugak ya, enak bener jadi kucing.. Kerjanya males-malesan terus.. :P

    BalasHapus