Kamis, 12 Maret 2015

Genderuwo Untold

Malam semakin pekat, satu demi satu para pelayat meninggalkan rumah di ujung desa itu.  Hanya tinggal istri dan jasad yang membujur kaku di depannya. 

Uwo, adalah seorang pemabuk berat, sebelum malam itu  ia sedang berpesta pora menenggak miras oplosan.  Dan akhirnya mati dalam keadaan overdosis. Pesan terakhir yang ia sampaikan dalam kondisi setengah sadar saat itu adalah "Aku akan mencari seorang gadis"

Sang istri yang ditinggal itu begitu terpukul. Bukan karena kematian suaminya, tapi karena pesan terakhir suaminya itu. Enak aja mau nyari perempuan lain, katanya.

Karena merasa sangat terpukul, dia tak sadar ada truk yang melintas ketika dia keluar dari kompleks makam. Brakk, perempuan itu tewas seketika. Ketika bangun, orang-orang memanggilnya kunti.

Uwo yang mati penasaran, berusaha mewujudkan pesan terakhirnya.  Ia gentayangan ke desa-desa, mengganggui dan menculik anak gadis satu persatu.  Orang-orang memanggilnya Genderuwo. 

Setiap Genderuwo beraksi, sang Istri selalu mengikuti.  Terkadang ketawa cekikian di atas pohon pabila suaminya gagal mendapatkan gadis.

Terkadang si Kunti menangis sekencang-kencangnya kalau sang suami berhasil membawa gadis kemudian melenggang sombong di depan kunti.

Tangisan kunti membuat orang-orang bergidik mendengarnya, semacam ada kepiluan yang mendalam.

Sementara itu, genderuwo berjalan ke rumah sakit. Di tengah jalan dia bertemu pocong bernama Charles. Misi mereka sama. Mencari seorang gadis.

"Lo siapa?" tanya uwo.

"Gue Charles."

"Wah, bule kok jadi pocong? Biasanya kan jadi vampir?"

"Gue meninggal di Indonesia soalnya. Kalo gue mati di barat sana, gue pasti direkrut jadi vampir."

"Maaf ya. Memang begini Indonesia. Tapi cintailah ia."

Berjalanlah mereka menuju rumah sakit. Konon di sana banyak gadis.

Sementara kunti mengikuti mereka secara sembunyi sembunyi. Sesekali kali dia terisak. "Kenapa si uwo jadi punya partner gini?" Katanya. Kunti kembali mengendap ngendap. Tiba-tiba kakinya tertusuk jarum suntik. AWW!! Kunti semakin terisak. "Masa kunti kudu pake high heels." keluhnya.

Kunti melepas high heels nya, kemudian terbang bertelanjang kaki.  Satu-satunya cara melawan Uwo dan Ocong adalah mencari partner.

Di rumah sakit, tak sengaja Kunti menabrak sesuatu yang menghalangi terbangnya.  Didapatinya sesosok perempuan berpakaian putih, sambil membawa gayung dan shampo. 

"Aduh maaf" ujar Kunti

"Makanya kalau terbang hati-hati dong, liat liat.  Jangan cuma ketawa ketiwi, ini bukan rumah sakit jiwa" kesal Perempuan itu

"Btw, nama kamu diapa? " tanya Kunti

"Nama ku Suster Keramas"

Oooo.. Kunti meng-ooo panjang, pantesan kemana-mana bawa gayung dama shampo pikirnya.

"Kamu mau join sama aku nggak? "
"Join?  Mau bikin grup dangdut? "

Kunti menggeleng, bukan.

"Aku butuh bantuan buat menakut-nakuti anak gadis.  Biar mereka ga diculik sama Suami aku"

Susi, sebutan suster keramas mengangguk dengan penuh kelicikan.

"Baiklah, kebetulan aku sudah lama tak keramas.  Kita bisa cari kamar mandi di bangsal dan menakut-nakuti"

Mereka berdua ketawa-ketiwi jahat.

Orang-orang yang melintas langsung ngacir.
---
Uwo dan Charles berjalan menuju lorong rumah sakit. Tiba-tiba dia mendengar suara seretan di lantai. Srettt, srettt. Uwo dan Charles mencari-cari sumber suara itu. Walaaaa, seorang gadis: kayaknya.

Uwo dan Charles mendekati suster ngesot yang bersrett di lantai itu.

"Kau masih gadis atau sudah jandaaaaa?" tanya genderuwo.

"Kasih tau gak yaaa?" jawabnya.

"Baiklah. Lebih baik kita kenalan dulu. Aku uwo. Ini charles." Kata Uwo sambil salaman.

Charles diam saja sambil melempar senyum pada suster ngesot. Uwo yang disampingnya protes.
"Salaman dulu sama suster ngesot Cong."

"Tsahhh. Ini ikatan baju gue kencengggg bangetttt. Ntar musti ke salon dulu buat ngebenerinnya."

"Oh iya ya. Kamu kan pocong."

Uwo kegirangan karena berhasil menemukan seorang gadis.

Sementara Kunti dari kejauhan mulai meratap, suaranya menggelegar,  hingga membuat dokter operasi tanpa anestesi.

Depresi melihat Susi yang malah kepincut Charles, akhirnya Kunti berikrar akan mencari bayi gadis yang baru lahir.  Jangan sampai menjadi korban penculikan Uwo, suaminya.

Kunti terbang meninggalkan rumah sakit dan mulai menjalankan misinya.  Sampai sekarang.

Begitu pun Uwo, terus mencari tanpa ada rasa puas gadis-gadis.  Sementara itu, Charles dan Susi berkencan walau putus nyambung putus nyambung.  Karena Charles tak bisa membelai Susi, Susi pun tak bisa berdiri.  Tragis.  Mereka berdua terlihat seperti pasangan awkward, Charles kalau sedih bakal guling-guling di lantai, sedang Susi bakal keramas di bawah shower sambil minjem shampo yang punya kamar mandi.

Selesai.

Demikian kisah Genderuwo Untold, semoga bisa mencerahkan hari-hari mu.

Salam Absurd,

Doddy

&

Tutut

8 komentar:

  1. pas ngeliat judulnya genderuwo untold sempet mikir terus ketawa tertarik baca artikelnya pake segala ada suster keramas pula ahaha


    http://litarachman.blogspot.com/

    BalasHapus
    Balasan

    1. Terima kasih telah berkunjung.. Dan tertawa.

      Hapus
  2. Kreatif, sob
    Ceritanya seru. Lanjutin lagi, aja. Ceritanya. Ada sesi-sesinya, gitu. Saran aja. Tapi, keren.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thanks bro sarannya.
      Semua tergabung dalam absurd fiction. Di post sebelumnya juga ada.

      Hapus
  3. Genderuwo dipanggil demikian karena namanya "uwo".
    Apa ada alasan khusus kenapa orang-orang memanggil sang istri genderuwo dengan panggilan "kunti". Siapa nama si kunti ketika masih hidup?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kun-kun..
      #ngaco
      Hahahahhahaha..

      Terima kasih sudah mampir..

      Hapus
  4. Wah masuk logika sih ini ceritanya haha begitu ternyata asal muasalnya kunti dan genderuwo

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehhe logika berbalut Absurd Fiction.. Thanks sudah membaca.

      Hapus