Minggu, 22 Maret 2015

Dua Cinta Negeri Sakura

Dua Cinta Negeri Sakura

 

Penulis               : Irene Dyah

Penerbit             : Gramedia Pustaka Utama

Tanggal Terbit   :  2 Maret 2015

Halaman            :  181 + vi (BW)

 

Novel Metropop karya Irene Dyah ini merupakan kelanjutan dari novel sebelumnya yaitu Tiga Cara Mencinta. Dari judul bukunya saja pikiran kita langsung dibawa hanyut ke negeri sakura, Jepang.  

Dua Cinta Negeri Sakura ini menceritakan kehidupan tiga orang sahabat Aliyah, Miyu dan Ajeng -Para Wanita Masa Kini- akhirnya berkumpul di negara Jepang. Ajeng yang dulunya di Jakarta akhirnya mutasi kerja di salah satu kawasan Jepang. Miyu sedang ‘pulang kampung' ke negeri kelahirannya. Sedangkan Aliyah menikmati hari demi harinya sebagai seorang istri dan ibu.

Buku ini menceritakan bagaimana usaha Aliyah menjadi muslimah yang baik. Dengan bahasa yang sederhana, Irene Dyah menyuguhkan unsur moralitas dan agama dalam buku ini, tidak menggurui. Aliyah mengambil keputusan penting dalam hidupnya yakni berhenti bekerja dan menjadi ibu rumah tangga purna waktu. Mengabdikan  waktu sepenuhnya kepada keluarga. Takuma dan buah hatinya, Chika.

Miyu, gadis jepang yang kesantunannya melebihi seorang putri Solo dikejutkan dengan kehadiran Scott. Pemuda yang selalu hadir dalam pertunjukkannya, dan lebih parahnya lagi pemuda itu juga hadir dalam bunga-bunga hati Miyu. Keberadaan Miyu di antara rumah tangga Scott dan Misaki menjadi sebuah konflik penting dalam buku ini. Akankah tragedi Aliyah dulu menimpa dirinya? Walau Miyu sudah berulangkali menjauhi pemuda yang disukainya itu namun perilaku Scott membuatnya harus mengambil keputusan terpahit. Lalu, ada apakah dengan Thariq, kakak dari Alisya sang guru spiritual Aliyah di Jepang? Dia kah sosok pria yang dicari Miyu selama ini?

Kejutan terakhir datang dari Ajeng yang tepat diletakkan pada bagian akhir buku ini. Apakah rahasia Ajeng yang belum pernah ia beritahukan kepada para sahabatnya itu? Apakah seorang Miyu Hasegawa mendapatkan calon pendamping hidup yang tepat? Masihkah Ajeng memandang pria sebagai objek pelampiasan kekecewaannya terhadap sang ayah? Selengkapnya kita temukan dalam Dua Negeri Cinta Sakura.

(DR)

2 komentar:

  1. Semuanya berhubungan yah. Konfliknya lumayan banyak. Bikin penasaran pengen baca :D

    BalasHapus