Minggu, 13 Maret 2016

Winning Movement Writing Competition

Berawal dari informasi yang disebarkan via grup Whatsapp saya mengetahui Movement Writing Competition yang diselenggarakan oleh Generasi Kreatif Garuda Keadilan bekerjasama dengan media ampaskopi.com. Kompetisi itu diadakan setahun yang lalu.  Dengan mengusung tema hijrah. Nama-nama juri yang menyeleksi naskah pun profesional seperti Anis Matta, Kang Abik dan Zara Zettira. Hadiah utamanya iPhone 5, naskah dibukukan dan ada kesempatan untuk di filmkan

Ide cerpen itu sendiri muncul setelah saya sholat jum'at di masjid. Kebetulan saat itu saya dinas luar. Dan menulis cerpennya satu hari penuh mulai pagi sampai malam pada saat hari libur. Saat itu saya menulis mengalir saja. Tanpa membuat kerangka. Setelah selesai saya langsung baca ulang, mengedit hingga menurut saya sempurna tanpa cela EYD atau logika.

Bagi saya menulis cerpen Perkara Peci dan Azan Yang Tak Pernah Selesai adalah perjalanan spiritual yang mengingatkan saya kepada kampung halaman dan sosok Bapak. Dengan setting cerita pesisir sungai Mentaya di Kalimantan saya ingin mengenalkan daerah tempat saya dilahirkan.

Naskah tersebut saya kirimkan lengkap dengan biodata. Beberapa bulan kemudian hingga tanggal pengumuman, pihak panitia memohon maaf ada keterlambatan. Sudah terseleksi 50 naskah kemudian akan dilakukan seleksi tahap 2 hingga mendapat 10 naskah terbaik. Sampai tanggal yang ditentukan belum ada lagi kabar dari panitia. Saya memutuskan untuk tidak mengusut atau apapun. Saya hanya bisa menunggu.

Beberapa bulan kemudian. Awal tahun 2016, Saya kaget dihubungi oleh pihak panitia. Beliau meminta kembali naskah cerpen untuk kompetisi Movement dan menginformasikan akan diseleksi bersama beberapa naskah lainnya. Untuk menentukan pemenang, ujarnya.

Akhirnya kabar baik itu datang di saat yang tepat, bahkan di saat diri tak lagi berharap. Tanggal 9 Maret 2016 tepat tengah malam. Ibrahim Khalil, teman satu komunitas One Week One Paper mengirim infografis terkait pengumuman Movement Writing Competition. Dan nama saya ada di sana. Di bawah simbol trofi. Setelah saya konfirmasi lagi ke pihak panitia, memang benar bahwa saya memenangkan kompetisi tersebut. Saya mengabari Bapak, dan beliau ikut bahagia.

Pelajaran yang bisa saya dapatkan dari peristiwa ini saya semakin percaya pada bahwa usaha terbaik diikuti dengan doa dan kesabaran akan membuahkan hasil. Teruslah menulis! Karena takdir selalu punya cara sendiri untuk membawamu ke momen luar biasa!

Salam.

7 komentar:

  1. Wah luar biasa gan. :-) keren. Selamat ya.

    BalasHapus
  2. Selamat ya Mas.. itu cerpennya akan dibukukan tidak ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau rencana dr pihak panitia sih belum dibukukan.

      Hapus
  3. Sukses Kak Semoga berhasil dan memang

    Sahabatmu,

    IG : @IZwarZaidan
    www.semesta-berbicara.com

    BalasHapus