Rabu, 03 Februari 2016

Sambung Cerita

Kabut tipis menuruni kaki bukit menyertai kepulangan Ayah dari perantauannya. Kokok ayam masih belum usai. Sisa hujan semalam membuat udara pagi ini dingin menusuk. Ia menggendong sebuah tas ransel lusuh. Langkahnya tegap di tangan kirinya membawa sepasang sepatu baru berwarna putih bersih. Kontras dengan baju kemeja yang dipakainya. Kami baru saja selesai menimba air,  mengisi tong-tong besar untuk kebutuhan sehari-hari.

Aku -Mada- dan ketiga saudaraku, Gani, Rumpun dan Lara berdiri di depan rumah menyambut kedatangan Ayah. Hampir dua tahun ia pergi. Dan sebelum musim panen padi inilah dirinya pulang. Mata kami tertuju pada satu hal yang sama. Sepatu.
"Mak, Ayah pulang…" teriak kami serempak memberitahu Mamak.

Prang.

Terdengar bunyi barang pecah belah menghantam lantai. Kami tersontak kaget lantas berlarian ke sumber suara dan….

------

Copy tulisan di atas sebagai awal cerita kemudian tulis lanjutannya sesuai versimu dan dapatkan satu paket buku Tere Liye versi TTD untuk satu orang pemenang.
Info lebih lanjut klik disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar