Minggu, 28 Februari 2016

Tokoh yang Bercerita

Sudah berulang kali aku peringatkan padanya untuk tidak menulis tentangku, namun apa boleh buat, ia terlanjur menceritakannya kepada kalian.

Aku hanya berpesan jangan terlalu memercayai tulisannya, bagaimana dia menjelaskan secara detail penampilan tubuhku, cara berjalan, kebiasaan-kebiasaan, itu tidak sepenuhnya murni. Akan ada bagian yang ia tambal sana sini. Menjadikannya fiksi padahal nyata.

Wahai penulis yang sedang bercerita tentangku, sudahi paragraf yang berlembar-lembar kau buat untuk dinikmat. Biarkan aku menjadi kenangan yang melekat dalam pikiranmu seorang. Mereka tidak perlu tahu. Aku mohon, carilah tokoh yang lain. Yang tak pernah menentang penulisnya sendiri.

Doddy R
28.02.2016

2 komentar:

  1. Diksinya enak dibaca...

    Kalo boleh tahu, sudah pernah nerbitin buku, Mas?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih mas agus. Sudah terbit tapi masih selfpublish.

      Kalau buku udah 8. 1 antologi cerpen sendiri judulnya Sebuah Pintu Yang Menunggu Jawaban. Dan 7 lainnya berupa antologi puisi atau cerpen bersama penulis lain.

      Hapus