Jumat, 07 Oktober 2016

Story Blog Tour : Teror Tengah Malam

Naara memegang kepalanya. Ia berusaha duduk tapi tidak mampu. Kepalanya terasa sakit seperti habis dipukul.

"Sudahlah, Nak. Kamu istirahat saja dulu. Jangan memaksakan diri."

"Apakah teman-temanku berada di sini juga?"

"Iya. Mereka dirawat di sini. Tapi..."

"Tapi kenapa bu?"

"..Agni menghilang."

"H-hilang? Bukankah ibu bilang mereka baik-baik saja."

Ibu menghela nafas dalam-dalam. Matanya menerawang kosong, membayangkan sesuatu yang mungkin mengerikan. Mimik wajahnya berubah takut. Dalam kejadian semalam, ia tidak mungkin salah lihat saat empat bilah keris menembus raga Pak Rama.

"Setelah kalian berempat tak sadarkan diri,  Ibu melihat Agni dibawa oleh seseorang keluar dari pentas. Sedangkan kalian ditolong oleh panitia dan langsung di bawa ke rumah sakit." Ibu menjelaskan

"Siapa yang membawa Agni, Bu?"

Ibu hanya menggeleng. Naara menangis lirih tak bersuara. Ia masih ingat bagaimana dirinya menolak tarian itu tapi Agni berhasil meyakinkannya lagi. Sungguh ia tak menyangka bahwa tarian itu benar-benar membuat petaka. Naara mengira apa yang diucapkan Agni dan Tio hanya bualan. Mereka berlatih di tempat gelap dan tidak ada orang yang boleh melihat mereka.  Tio, sang pelatih selalu berpesan kepada Naara dan teman-teman,  Mereka akan membawa sebuah tarian sakral tidak boleh ada yang menonton mereka sebelum waktunya.

Naara teringat kepada Pak Rama, Dekan Fakultas Seni dan Budaya tempat Naara mengenyam bangku kuliah.

"Pak Rama apa benar dia sudah tiada, Bu?"

Ibunya mengangguk,  "Ibu terkejut kenapa tiba-tiba Pak Rama sudah bersimbah darah." Ibu Naara duduk persis di sebelah Pak Rama. Tentu saja Ibu masih shock dengan kejadian janggal tersebut, batin Naara.

Ting. Ting. Ting

Bunyi nada dering pemberitahuan pesan singkat masuk di ponsel Naara. Ia meminta tolong Ibunya untuk mengambilkan ponsel di atas meja. Layar ponsel cukup menyilaukan. Ia membuka sebuah pesan singkat.

"Apapun yang kita lihat tadi malam, jangan ceritakan kepada siapa-siapa. Agni dan Tio tidak main-main. Dan aku cukup bodoh percaya kepada mereka."

-Auri

Pesan dari Auri itu semakin menambah kekhawatiran akan terjadi hal-hal buruk yang akan menimpa orang di sekelilingnya. Tidak hanya kemarin, tapi bisa jadi hari ini atau esok lusa. Dan menghilangnya Agni tentu menjadi teka-teki. Siapa dia sebenarnya? Walau mereka telah berteman cukup lama, tapi Agni termasuk orang yang tertutup.

"Istirahatlah, Nak. Kamu kelihatan masih pucat. Ibu tidak mau kamu lama-lama di sini." ujar Ibu sembari mengusap kepala Naara. Anak sematawayangnya.

Naara mengangguk, membalikkan badannya ke sisi lain, membelakangi ibunya.

*****

Malam itu, lebih tepatnya menjelang tengah malam, Naara masih berusaha memejamkan mata. Pikirannya tidak tenang. Ia tinggal seorang diri dalam kamar inap. Ibunya sedang pergi ke kamar mandi.

Tiba-tiba pintu kamar diketuk pelan, berkali-kali, semakin keras. Naara bersembunyi di balik selimutnya.

"I-ibu?" tanya Naara

BRAK.

Pintu terbuka paksa tanpa ada seseorang di belakangnya. Angin malam menerabas masuk, bau minyak menguar seisi ruangan.

Alunan musik gamelan terdengar lirih, seolah membisiki Naara. Naara menutup telinganya dengan bantal. Ia tidak mungkin lupa dengan setiap ketukan yang mengusik hari-harinya menjelang pentas semalam.

Tiba-tiba selimut Naara tersibak, Naara terkejut. Empat penari bayangan yang dilihatnya semalam berdiri mengelilinginya. Dan...mereka ternyata tidak memiliki wajah. Naara bergidik ngeri.

"Jangan..jangan, ja-ngan bu-nuh saya." ujar Naara memelas. Tenggorokannya terasa kering dan susah untuk bicara.

Para penari itu berkata lirih, silih berganti,  "Apa yang gelap kembali kepada gelap, tidak ada terang yang bisa menarikmu keluar."

----

Bersambung.

Ini adalah Story Blog Tour Misteri dari komunitas OWOP

Episode sebelumnya oleh Dini - Sang Penari Tarian

Episode selanjutnya akan diteruskan oleh Nana di chocobanana.blogspot.co.id

9 komentar:

  1. nanggung banget dod,hehehe tapi keren :D Mister Izzy

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Makasih infonya gan, moga artikelnya bermanfaat bagi semua orang......

    mampir juga di lapak ane gan,......

    - jual obat pelangsing badan

    - obat pelangsing badan

    - pelangsing badan original

    - Jua obat fruit plant

    - fruit plant

    BalasHapus