Sabtu, 01 Oktober 2016

Kepergian Yang Memulangkanmu

Kepergian yang Memulangkanmu
(Prosa Penutup Bulan)

Kegelisahan yang selalu kualami manakala aku tidak menemukan kata-kata untuk ditulis. Seperti aku yang kehilangan cara untuk merindukanmu, kehilangan cara menghargai segala usahamu untuk mencintai.

Hatimu bagai daun kering yang mudah rapuh. Ditiup angin, terbang menjelajah sampai kamu lelah. Dan aku yang begitu kejam dalam diam, tidak mengejar, membiarkanmu pergi. Seperti sungai yang tenang, membuatmu tenggelam dan hilang tak pernah ditemukan.

Kamu bagai karang kokoh di pinggir pantai, diam bergeming dihantam ombak yang berubah-ubah ukurannya. Dihantam oleh ketidakpastian. Tapi kamu di sana,  aku tidak. Aku memilih menjadi ombak. Yang datang kemudian pergi.

Kincir angin kertas berputar di saat kita ajak berlari di padang rumput luas di bebukitan kini telah kehilangan ruasnya. Ia tak lagi sempurna. Tergeletak berdebu di rumput kering. Angin bahkan enggan menyapanya. Kamu pergi, aku pergi. Lalu siapa yang tetap tinggal?

Apakah sebuah kepergian dapat memulangkan kita kembali? Kembali kepada diri kita sendiri. Aku rasa iya. Kamu dan aku akan kembali menjadi diri sendiri.  Karena berpura-pura menjadi orang lain tak sebanding dengan berpura-pura jatuh hati. 
Doddy R
30.09.2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar