Sabtu, 14 Januari 2017

Tidak Cukup Menjadi Kenangan

Kita diberi kesempatan untuk dipertemukan dan saling jatuh hati, tapi mengapa banyak dari kita menyia-yiakan di akhir? Tidakkah kita sebaiknya kita jujur pada perasaan sendiri, sepicik itu kah kita kepada diri sendiri?

Tuhan telah menciptakan manusia berpasang-pasangan, lalu untuk apa kita hanyut dalam kesendirian dan kesepian yang kita ciptakan hanya sebagai alasan karena kita takut melangkah ke depan? Tidak ada yang bisa mengatur hati jatuh cinta kepada siapa, tapi kita bisa memilih untuk tidak patah hati. Melupakan segala rasa egois untuk bertukar sapa. Bukankah lebih damai rasanya saat seseorang yang kau cintai, memerhatikanmu dan selalu berusaha melindungimu. Tapi saat dia memutuskan untuk pergi, apakah kita bisa mencegahnya? Memaksanya untuk tetap tinggal? Tentu saja bisa. Kita manusia kadang sering menyimpulkan sesuatu sebelum mencoba. Kita seolah-olah tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Kita sering memilih untuk bersembunyi di balik bayangan daripada berjalan keluar, menentang cobaan. Tapi kita tidak pernah mendapat apa-apa selain penyesalan dan pertanyaan mengapa kita tidak lagi bersama.

Tidak ada yang lebih baik saat waktu kita habiskan bersama. Tetaplah tinggal dan jangan pergi, karena tidak cukup menjadi kenangan untuk mencintaimu. Sungguh tidak cukup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar